Apakah anda memerlukan ponsel yang bisa dibakar semburan api dan tetap mengkilap, dibanting tidak apa-apa, bahkan tidak bisa dibengkokkan? Ponsel Vertu bisa jadi jawabannya.
Peluncuran telepon selular bergengsi dengan nama Vertu Ascent Ti yang dilangsungkan di Jalan Mohammad Sukat No 72-13, Singapura, di sebuah
Ini acara peluncuran khusus untuk kalangan pers dengan dihadiri 64 wartawan, 50 di antaranya dari Singapura. Selebihnya dari sejumlah negara, seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Panitia peluncuran berusaha menciptakan kesan "penting" acara ini sampai-sampai wartawan tidak diberi tahu lokasi acara hingga tiba di depan pintu gedung.
Bisa jadi juga merupakan langkah pengamanan mengingat mahalnya harga produk yang eksklusif ini. Harganya dipatok 9.800 dollar Singapura per unit. Jika 1 dollar Singapura dikurs 6.000, harga ponsel ini sekitar Rp 58 juta. Di Indonesia, disebutkan, gerai penjualnya di Plaza Indonesia, Jakarta, tetapi perwakilan penjualnya tidak hadir dalam peluncuran tersebut.
Perusahaan pembuatnya, Vertu Ltd, yang berbasis di London mengakui, jika dilihat dari sisi teknologinya Vertu merupakan "ponsel biasa". Tampilan menunya bergaya Nokia, sosoknya sendiri sangat cantik dan terkesan antik, antara lain lewat kombinasi warna menu hitam dan ungu.
Ponsel ini sudah mengadopsi teknologi 3G (baca: triji), kamera 3 megapiksel dengan lampu kilat (flash), menyimpan 1.500 nama di phonebook, menyimpan 1.000 SMS, koneksi Bluetooth, dan sudah mendukung menu bahasa Indonesia. Jangkauan frekuensi radionya bisa mengakses semua pita frekuensi seluler GSM 850/900/1800 dan 1900 MHz, serta akses 3G melalui teknologi wideband CDMA pada frekuensi 2.100 MHz.
Dirahasiakan
Untuk menjaga kesan eksklusif sebagai produk mewah (luxury product) yang ditujukan untuk pasar Asia, semua aktivitas peluncuran dilakukan secara rahasia. Bahkan, sampai dua jam sebelum peluncuran, koleksi Vertu Ascent TI masih tetap dirahasiakan.
Belasan wartawan teknologi informasi berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, dan India, tak mendapat penjelasan apa pun perihal lokasi acara dan bagaimana acara peluncuran HP ini akan dilakukan.
"Barangkali untuk menjaga kejutannya," kata Jo Ann, staf Indo Pacific Edelman di Jakarta, perusahaan hubungan masyarakat (PR). Menurut situs internet, bodi ponsel ini berlapis emas dan bertatahkan berlian.
Ben Au, staf perusahaan humas MRA di Singapura yang ditunjuk produsen Vertu, saat ditanya juga menolak memberi jawaban. Tampaknya wartawan beberapa negara yang diundang dilayani secara khusus dan pribadi, sesuai dengan sifat media dan pertanyaannya. Hal ini tampaknya juga untuk memberi kesan rahasia acara peluncurannya.
Kerajinan
Vertu dibuat di Eropa dan berasal dari lingkungan tradisi serta sejarah kerajinan (craftmanship) yang rumit, tetapi bernilai tinggi, seperti arloji Rolex yang semata berfungsi sebagai arloji atau pulpen Montblanc yang semata berfungsi sebagai pena. Meski demikian, Frank Nuovo, pimpinan desainer Vertu, menegaskan, ponsel Vertu tidak bertatahkan intan berlian. Vertu tetaplah sebuah ponsel "biasa". "Ini bukan soal emas atau berlian. Ini soal nilai ketekunan dari proses membuat barang dengan tangan. Proses rancangannya amat mempertimbangkan perasaan dan kenyamanan pemiliknya. Ponsel lain yang Anda miliki juga ponsel biasa, tetapi terbuat dari plastik, dikerjakan dengan robot secara massal, akibatnya seperti kehilangan jiwanya. Ponsel Vertu sebaliknya," kata Nuovo.
Vertu Ltd merupakan perusahaan pelopor produsen ponsel mewah. Didirikan sejak 1998, proses pembuatannya ponsel Vertu dikerjakan dengan tangan (handcrafted) oleh para perajin di London (Inggris) dan Hamburg (Jerman).
Meski didirikan sebagai perusahaan mandiri, Vertu menggandeng Nokia untuk muatan teknologinya. Vertu Ltd berkantor pusat di London, dengan kantor di Paris, New York, Berverly Hills (AS), Singapura, dan Hongkong.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda Asalkan jangan anonim...