Sebagai ponsel dual mode, ada 2 slot yang siap diisi: yang kiri untuk GSM, dan yang kanan untuk CDMA. Cara bertelepon tidaklah sulit. Pencet angka sesuai nomor yang dituju, lalu pencet tombol bertulisan GSM untuk jaringan GSM dan tombol bertulisan CDMA untuk jaringan CDMA. Untuk menutup telepon, pencet saja tombol yang ada antara tombol menu kanan dan tombol CDMA. Tombol End Call ini sekaligus berfungsi sebagai tombol On/Off.
Oya, tombol yang ada sejajar berseberangan dengan tombol End Call juga bisa dipakai untuk menelepon; agaknya di-default untuk GSM, sebab Xponsel tak menemukan setting pengubahnya. Untuk yang hobi bertelepon, StarTech hanya menyiapkan Caller Picture dan Caller Ringtone.
Di Inbox, SMS dari GSM campur aduk dengan SMS dari CDMA. Sebetulnya ada warna pembeda antara keduanya; namun bila sedang buru-buru, kita akan sulit membedakan asal SMS dengan cepat. Cara yang lebih mudah untuk memilahnya adalah dengan menggeser index sehingga terbaca GSM Inbox atau CDMA Inbox. Pencet saja navigasi ke kiri atau ke kanan. Yang bisa jadi gangguan bagi sebagian penggemar SMS adalah tidak adanya konfirmasi pengiriman (Delivery repot). Juga tak ada fasilitas untuk memindahkan SMS dari memori kartu ke ponsel atau sebaliknya.
Penampilan ponsel terlihat cantik dengan layar yang mirip cermin. Namun ini juga membuatnya mudah kotor dengan bekas-bekas jari. Tampang ponselnya sendiri terasa minimalis; nyaris tak ada pernak-pernik di sekujur bodi. Sinyal hanya mendapati port charger/kabel data di sisi bawah bodi.
Keypad tersusun normal. Cukup empuk dipencet meski bagi yang berjempol gede akan sedikit kesulitan memencetnya. Terutama tombol bertulisan GSM dan CDMA yang datar. Ngomong-ngomong, tombol GSM dan CDMA yang bertampilan mirip pita merah ini sempat membuat Sinyal mengiranya hanya sekadar aksen tanpa fungsi. Ketipu deh...
Keypad bisa dikunci secara manual dengan memencet tombol menu kanan (bergambar panah melengkung balik) yang langsung disambung dengan memencet tombol #. Cara membukanya sama. Memencet-tahan tombol # akan mengaktifkan Silent; cara serupa mengembalikan ke moda semula. Navigasi 4-arah plus tombol tengah juga menjadi pintasan aplikasi; dan masih dapat diubah settingnya dari Dedicated key.
Jika suka jeprat-jepret, sebaiknya tak usah ubah default tombol navigasi bawah yang membuka kamera. Sebab, ponsel ini tak menyediakan tombol khusus untuk kamera. Seperti biasa, aplikasi foto (Camera) dan video (Video Recorder) terpisah dan tanpa pintasan penghubung. Setting-nya lumayan lengkap. Resolusi maksimal untuk foto adalah 640x480, sementara video tak disediakan opsi resolusi.
Perlu dicatat bahwa video yang diputar di Video Player masih bisa lagi difoto. Caranya? Pencet saja tombol # saat video sedang diputar. Oya, slot MicroSD sudah terisi MicroSD. Yang agak mengesalkan, radio baru aktif bila headset terpasang. Tapi setidaknya ada opsi untuk memindahkan suara ke speaker; yang penting headset tetap tercolok.
DENGAN KATA LAIN...
Ponsel dual-mode dual-on yang butuh sedikit pengorbanan bagi penyuka SMS.
Plus : GSM-CDMA
Minus : Fasilitas SMS banyak berkurang
Spesifikasi:
Rilis | Maret 2008 |
Harga | Rp1.980.000,- |
Jaringan | GSM, CDMA |
Bentuk | Bar |
Dimensi | 108x48x16 mm |
Bobot | 92 gram |
Batere | Li-Ion 3.7V 1200mAh |
Waktu siaga | sampai ? jam |
Waktu bicara | sampai ? jam |
Layar | 2.2 inci, TFT, QCIF, 262 ribu warna |
Memori internal | - |
Memori tambahan | MicroSD |
Konektivitas antar peranti | kabel data, Bluetooth (dukung A2DP) |
Konektivitas internet | GPRS; WAP |
Kamera | 1.3MP |
Ringtone | Polifonik |
Phonebook | 1000 entri |
Messaging | SMS (GSM 200, CDMA 200), MMS |
Aplikasi | Image Viewer, Video Player, Audio Player, Sound Recorder, FM Radio, Game (Copter, Puzzle, Panda), Stopwatch, Calendar, To Do List, Alarm, Calculator, Unit Converter (Weight, Length), Currency Converter, World Clock, Health (BMI, Menstrual), E-book Reader |
Isi paket | Charger, headset, manual |
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda Asalkan jangan anonim...