Daya tarik utama G1 adalah sistem operasinya. Setiap hari muncul antara lima hingga enam aplikasi baru untuk Android yang siap di-download.
Firma riset iSuppli Corp melakukan teardown analysis (analisis pembedahan) terhadap ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi Android produksi Google Inc, yaitu ponsel T-Mobile G1, yang diproduksi HTC Corp dan dipasarkan di AS oleh operator seluler T-Mobile USA Inc.
Analisis itu mengungkap, HTC memerlukan biaya material (bill of materials atau BoM) USD143,89 untuk memproduksi setiap unit ponsel G1. BoM tidak termasuk biaya pengemasan dan distribusi produk, ataupun biaya penelitian dan pengembangan (R&D), serta biaya software produk itu. Analisis itu mengungkap pula, biaya material G1 ternyata jauh lebih rendah daripada biaya material iPhone 3G produksi Apple Inc.
Pada Juni iSuppli sudah lebih dulu membedah iPhone 3G 8 GB dan menemukan ponsel itu memiliki biaya material USD173 per unit. iSuppli mengaku tertarik membandingkan G1 dengan iPhone 3G karena G1 dinilai sebagai ponsel yang memiliki potensi besar menantang iPhone 3G di pasar smartphone global.
Kedua ponsel itu pun menawarkan teknologi yang hampir sama. Antara lain, akses internet seluler berkecepatan tinggi. "Perbedaan utama yang membuat G1 unik adalah penggunaan sistem operasi Android, yang mendapatkan banyak pujian berkat kemudahan penggunaannya.
Namun, keunggulan utama G1 adalah integrasi layanan internet Google ke dalam ponsel tersebut," tutur Senior Analyst Wireless Communications iSuppli Corp Tina Teng.
Google memproduksi Android untuk memperluas jangkauan layanan Google ke pasar internet seluler. Dengan Android, Google berharap sejumlah layanan internetnya lebih mudah diakses para pengguna ponsel. Ketika penggunaan layanan Google oleh para pengguna ponsel meningkat, Google mampu meningkatkan pendapatan iklan online-nya.
Fitur-fitur andalan G1 antara lain akses internet berkecepatan tinggi, e-mail, kamera digital, serta musik dan video. Seperti iPhone 3G,G1 juga dilengkapi layar sentuh beresolusi tinggi. Namun, G1 dilengkapi keyboard QWERTY, sedangkan iPhone 3G tidak. iSuppli menemukan, komponen paling mahal pada G1 adalah baseband (prosesor dan chip seluler).
Sebab, baseband G1 berharga USD28,49 per unit alias 19,8% dari biaya material total G1. iSuppli mengungkapkan, G1 menggunakan baseband produksi ARM Ltd, seperti baseband yang banyak digunakan smartphone lain. Komponen paling mahal kedua pada G1 adalah display layar sentuhnya.
Menurut iSuppli, G1 menggunakan layar sentuh berharga USD19,67 per unit atau 13,7% dari biaya material G1. Layar sentuh G1 menjadi mahal karena HTC memilih teknologi layar sentuh capacitive. Saat ini, teknologi layar sentuh yang dominan ada dua. Pertama dan paling banyak digunakan adalah resistive.
Teknologi itu murah tapi kurang sensitif sehingga harus digunakan dengan stylus. Ponsel yang menggunakan teknologi resistive, antara lain 5800 Xpressmusic produksi Nokia Corp. Teknologi layar sentuh lainnya adalah capacitive. Teknologi ini lebih mahal daripada resistive.
Namun, teknologi capacitive lebih sensitif daripada resistive sehingga pengguna bisa mengoperasikan layar sentuh itu dengan jari, tidak harus dengan stylus. G1 menggunakan display layar sentuh 3,2 inci, lebih kecil daripada layar sentuh iPhone 3G, yang berukuran 3,5 inci. Karena itu, layar sentuh G1 lebih murah daripada iPhone 3G.
iSuppli menuturkan, layar sentuh iPhone 3G berharga USD20 per unit. Komponen paling mahal ketiga pada G1 adalah kamera digital beresolusi 3 megapixel yang diusungnya. Harganya adalah USD12,13 per unit atau 8,4% dari biaya material. Harga kamera digital G1 jauh lebih tinggi daripada kamera 2 megapixel yang diusung iPhone 3G.
Sebab, kamera 2 megapixel pada iPhone 3G hanya berharga USD7 per unit. iSuppli menegaskan, rendahnya biaya material G1 memungkinkan ponsel Android itu dijual dengan harga lebih murah daripada iPhone 3G. Dengan harga lebih terjangkau, G1 memiliki potensi pengguna lebih besar.
Di samping harga, keunggulan lain G1 atas iPhone 3G adalah keyboard QWERTY pada G1. Keyboard QWERTY pada G1 memang sangat memudahkan pengetikan SMS dan e-mail. Pada iPhone 3G, pengguna harus memanfaatkan keyboard virtual pada layar untuk mengetik.
Bagi pengguna yang banyak mengetik teks, keyboard virtual itu tidak terlalu nyaman. Namun, iSuppli memperingatkan, teknologi layar sentuh iPhone 3G lebih unggul daripada G1 karena display iPhone 3G berteknologi multitouch (mampu merespons lebih dari satu sentuhan jari). Pada G1, teknologi layar sentuhnya baru merespons satu sentuhan jari.
"Teknologi interface G1 juga masih jauh tertinggal dari interface iPhone 3G yang memungkinkan pengguna menjelajahi playlist dan album musik secara lebih intuitif. Namun, bagi pencinta layanan Google seperti Gmail, YouTube, dan Google Maps,G1 adalah yang terbaik karena layanan-layanan itu terintegrasi di dalamnya dengan baik," kata Teng.
Kekurangan lain G1 dibandingkan iPhone 3G adalah penampilannya. Teng mengakui, G1 kalah cantik dari iPhone 3G karena G1 lebih gendut daripada iPhone 3G. G1 menjadi lebih gendut daripada iPhone 3G karena G1 menggunakan keyboard QWERTY tipe geser. Namun, Teng menegaskan, daya tarik utama G1 adalah sistem operasinya yaitu Android.
Karena Android adalah open source software, developer bisa lebih mudah dan lebih murah memodifikasi serta membangun aplikasi untuk G1. "Setiap hari muncul sekitar lima atau enam aplikasi baru G1 untuk di-download. Pada suatu saat kelak, G1 akan memiliki komunitas software sendiri seperti aplikasi Linux di dunia PC (personal computer) dan server," sebut Teng.
1 komentar:
mmmm gitu ya!
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda Asalkan jangan anonim...