Vendor ponsel terus berlomba untuk mengembangkan “green phone”, ponsel yang ramah lingkungan. Di Jepang, beberapa raksasa elektronik tengah berlomba mengembangkan produk ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah baterai Direct Methanol Fuell Cell (DMFC).
Teknologi DMFC menghasilkan tenaga listrik dari reaksi antara methanol, air, dan udara. Komponen utama sistem ini adalah air dan karbondioksida, sehingga bisa dibilang ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai yang digunakan saat ini.
Kelebihan lainnya adalah baterai jenis ini dapat diganti dengan cartridge baru dalam beberapa detik.
Teknologi ini menjadi target utama raksasa elektronik Toshiba untuk dikomersialkan pada ponsel dan laptop April tahun ini.
Baterai dengan komponen air dan udara tampaknya bukan sekadar isu belaka, karena protipenya telah dipamerkan pada acara Ceatec Show di Jepang, September 2008 dan CES (Consumer Electronic Show), Januari 2009 di Amerika Serikat.
Jadi, tinggal menunggu janji perusahaan tersebut untuk melemparkan produk tersebut ke pasar. Bila semua ponsel dan perangkat elektronik mengadopsi teknologi ini bisa jadi akan memperingan beban bumi dari limbah baterai bekas dan menjadi lebih hijau.
Lalu bagaimana menurut anda jika ponsel tersebut telah beredar dan masuk pasar Indonesia? apakah anda juga akan membelinya? OK kita tunggu saja kabar berikutnya.
1 komentar:
bukannya malh riskan klo pake cairan gt, kan gampang leak
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda Asalkan jangan anonim...